Toppondasiindonesia.com – Pondasi tiang pancang merupakan bagian dari konstruksi yang diwujudkan dari baja, kayu, dan beton. Pondasi tiang pancang diaplikasikan pada muatan beban permukaan ke tingkat permukaan yang lebih rendah. Pondasi tiang pancang ini digunakan untuk menopang bangunan apabila lapisan tanah lemah. Hal tersebut merupakan distribusi vertikal dari muatan sepanjang poros tiang.
Menggunakan tiang pancang semata-mata untuk kemudahan karena seluruh tiang pancang berfungsi sebagai kombinasi tahanan samping dan dijadikan dukungan pada bagian ujung lain yang sekiranya menembus tanah yang lemah atau lembek.
Seperti yang kita ketahui bahwa tiang pancang memiliki tiga jenis yaitu tiang pancang kayu, tiang pancang baja, dan tiang pancang beton. Pada pembahasan ini akan dijelaskan mengenai tiang pancang beton.
Apa Itu Tiang Pancang Beton?
Tiang pancang beton merupakan jenis tiang pancang yang memiliki material beton dimana cara pembuatannya adalah dengan di cor. Pada saat melakukan pengecoran ini dilakukan ditempat dan tiang pancang beton yang lain dibuat ditempat lain atau di pabrik. Tiang pancang beton ini biasanya berbentuk silinder dan kotak.
Dalam pelaksanaan membuat pondasi tiang pancang beton tentunya ada beberapa alat dan bahan yang perlu disiapkan diantaranya:
- Pile (tiang pancang)
Tiang pancang ini umumnya berbentuk silinder dan kotak yang merupakan bagian dari struktur yang digunakan untuk menyalurkan beban dari atas ke bawah atau tanah.
2. Diesel Hammer
Diesel hammer merupakan alat yang digunakan untuk memukul tiang pancang kedalam tanah agar dapat berfungsi sebagai pondasi.
3. Service Crane
Service crane merupakan alat berat yang digunakan untuk mengangkut barang. Biasanya barang atau benda yang dipindahkan tersebut besar dan berat serta harus dipindah posisinya dari satu tempat ke tempat lainnya.
Sebelum dilakukan pembangunan menggunakan tiang pancang, terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan diantaranya karakteristik tanah, metode pukulan, jenis tiang pancang, dan cara pembebanan yang dilakukan. Tiang pancang beton pada umumnya memiliki ukuran segi empat yang berukuran 20 × 20 cm dan 25 × 25 cm. Sedangkan untuk yang berbentuk segitiga biasanya berukuran 28 × 28 cm dan 32 × 32 cm.
Pondasi tiang pancang memiliki banyak sekali keunggulan, akan tetapi sebelum kamu memutuskan untuk menggunakannya, kamu perlu tahu terlebih dahulu mengenai kekurangan penggunaan pondasi tiang pancang. Berikut keunggulan dan kekurangan tiang pancang.
Keunggulan
- Pondasi lebih kuat dan kokoh
Bahan material yang digunakan pondasi tiang pancang adalah beton, maka dapat dipastikan pondasinya akan lebih kuat, kokoh, dan tahan lama.
2. Pondasi tiang pancang mampu mengurangi galian tanah
Pondasi tiang pancang merupakan solusi bagi Anda untuk mengurangi galian tanah. Cara memasangnya hanya perlu ditanam menggunakan alat khusus hingga mencapai bagian tanah yang stabil.Cara memasangnya hanya perlu ditanam menggunakan alat khusus hingga mencapai bagian tanah yang stabil.
3. Mampu memadatkan material tanah
Keunggulan dari menggunakan tiang pancang salah satunya dapat memadatkan tanah. Tentunya hal ini akan menghindari pergeseran tanah yang dapat menimbulkan keretakan bangunan.
Kekurangan
- Proses produksi yang lama
Membuat tiang pancang beton akan membutuhkan waktu yang sangat lama karena proses konstruksi dan pemadatannya perlu dilakukan secara rinci agar mendapatkan hasil yang kokoh.
2. Harga yang relatif sangat mahal
Proses produksi yang rumit dan membutuhkan jangka waktu yang lama menyebabkan harga yang akan dibebankan juga cukup mahal. Akan tetapi, mahalnya biaya tersebut akan sebanding dengan kualitas yang akan kamu dapat.
Itulah pembahasan mengenai serba-serbi tiang pancang beton. Jika kamu berencana untuk membuat bangunan, kamu bisa mendapatkan informasi lainnya di https://toppondasiindonesia.com/